Langsung ke konten utama

Postingan

Ini Kisah Kita

  _ Mungkin hari itu menjadi hari yang lebih indah ketimbang merekahnya mawar menyambut pagi, lebih indah ketimbang lautan saat fajar, dan lebih indah ketimbang langit yang meredup saat senja tiba. Hari itu pula yang akan mengawali kisah panjang kita yang akan ada banyak cerita-cerita yang akan kita tuliskan dilembaran-lembaran kosong; diceritakan pada alam semesta; dan melangitnya doa-doa disepanjang malam. Keyakinan ini menjadi modal utama yang kita pegang demi mengawali cerita ini sampai akhir nanti. _ by: M.H & K.N

Teman Sejati

Pernah suatu ketika saat menyusuri jalanan kota. Batinku bercengkrama dalam suasana keramaian kendara. Terlintas dalam benakku sebab aku mulai menyukai aktifitas baruku. Ya, membaca dan buku adalah kegemaran baruku. Aku berpuitik dalam hati, " Temanku adalah buku; pacarku adalah bacaan; istriku adalah ilmu; dan anak-anakku adalah tulisan-tulisanku". Begitulah kira-kira selarik puitik yang muncul kala itu. Krian, 15 Maret 2022.

Keberhasilan

 Bentuk keberhasilan manusia itu terletak pada kesuksesannya menyatukan atau memadukan satu jenis ke jenis lainnya. Whatever, baik dari tingkat yang terkecil maupun ketingkat yang terbesar. Bung Karno banyak dipuji karena keberhasilannya menyatukan berbagai suku bangsa menjadi NKRI; Gus Dur banyak di kagumi karena keberhasilannya merakit persaudaraan antar etnis; ataupun sosok RT yang berhasil merukunkan antar tetangga dalam suatu wilayah. Begitu juga ilmu nun sepasang kekasih. Seorang yang berilmu dapat berhasil dan meraih prestasi karena berhasil meformulasikan ilmunya dari satu guru ke guru lainnya. Sama halnya pula seorang kekasih yang berhasil menyatukan dirinya terhadap pasangannya dan menjadi keluarga yang sakinah; mawaddah; dan warahmah.

Hidup

Hidup ini terlalu singkat. Sesingkat obrolan kita di waktu petang kala itu. Namun, kesingkatan ini telah memberi makna. Bahwa, hidup adalah tentang ingatan-ingatan yang menggenangi sanubari. Ingatan yang tak mudah lekang dibawah teriknya cahaya matahari. Kata orang bijak, jika kalian menyibukkan dengan hal-hal baik. Hari itu yang sebenarnya 24 jam, berganti dengan waktu yang tak selama meminum secangkir kopi di pagi hari yang indah besari. Krian, 8 Maret 2022.

Jadilah Seperti Rahim Ibu

Seperti Rahim Ibu Dengarlah nyanyi sunyiku Bait risauku Rindu terpendamku Menyala dalam hayatku Duka padamu Luka padaku Saling lebur Menghalau awan mendung Kemanusiaan itu Seperti terang pagi Merekahkan harapan Menepis kabut kelam Niatkan tinju terkepal Pekik menebal Terjang aral Pagi pasti terkejar Seandainya negeriku Serupa rahim ibu Merawat kehidupan Menguatkan yang rapuh -(Efek Rumah Kaca| Cholil Mahmud/ Najwa Shihab) #Happyinternationalwomen'sday

Kemiripan Simbolik

Adapun yang cukup menarik bagi saya adalah penamaan tembang-tembang jawa itu di racik sedemikian rupa menurut perkembangan hidup manusia. Dan ternyata Imam al-Ghazali juga membuat simbolik-simbolik serupa dalam urutan nomor di kitab beliau, Ihya' Ulumuddin. Wah ini sungguh menarik sekali, dan jenius. Menurut penuturan Gus Ulil, yang tekenal dengan kajian tematiknya, kitab Ihya' Ulumuddin. Menerangkan bahwa kitab Ihya' itu terbagi menjadi 4 perempatan atau 4 jilid atau 4 rubu'. 1 perempatan berisikan 10 kitab. Jadi total 4 rubu', adalah 40 kitab. Konon katanya, angka 40 dalam sejarah ketuhanan adalah angka yang cukup sakral. Dalam hal ini, Gus Ulil menerangkan letak semboliknya itu memisalkan pada kitab ke 21 , yaitu kitab ngajaibul qalb (keajaiban hati). Karena pada umur itu kata gus Ulil, manusia mulai menanyakan siapa dirinya (who am I). Lalu kitab nomor 22, yaitu kitab Bahaya nafsu. Dan terakhir, 40, ditutup dengan kitab mengingat mati. Kata gus ulil, turning...

Kemiripan Alegori Goa Jawa dan Yunani

Dalam Serat Wedhatama karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV ternyata pada salah satu sastra tembang atau kidung jawanya mirip dengan alegori gua yang digagasan oleh Plato dalam teori pengetahuan akan kebenaran Yakni tedapat pada tembang pangkur pada bait ke 6: Uripe sapisan rusak (petuah yang menggambarkan tentang hidup yang hanya sekali, namun berantakan). Nora mulur nalare pating seluwir (orang yang demikian, pikirannya tidak berkembang dan kacau). Kadi ta guwa kang sirung (ibarat dalam goa yang gelap), picik pengetahuannya. Sementara dalam alegorinya Plato,  menjelaskan bahwa sebagian besar umat manusia seakan akan hidup dalam goa yang remang-remang. Tubuh yang terantai dan pandangan hanya tertuju pada sebuah dinding. Sementara itu, ada perapian yang menyala-nyala dibelakang dan hanya terlihat bayangan yang bergerak-gerak pada dinding goa. Akibatnya, bayang-bayang di anggap sebagai realitas atau kenyataan. Oleh karena itu, menurut Plato, satu-satunya cara...

Khayalku

Ada banyak sekali orang berlalu lalang. Diantara jengkal sejengkal mata memandang. Aku tak tahu tujuan mereka. Dari satu insan kepada insan liyan. Nyaris saja tak pernah sepi jalan tak berlubang ini. Di pakai hilir mudik orang yang berkepentingan. Sedang aku menatap hampa disaat gundah gulana. Merasa sepi berdiri diatas lantai dua. Oh rembulan.. Kelembutan sinarmu menerangi batinku Mencerahkan kabut gundahku. Menyibakkan lamunan bayang-bayang khayalku. Krian, 5 Maret 2022.

Belajar Dari Ahok dan Mahfud MD

 Pelajaran 1: Ada satu pelajaran yang berharga dari Ahok. Ia bercerita tentang kisah nemo dan bapaknya. Suatu ketika nemo dan ikan2 yang lain terjaring oleh nelayan. Lalu apa yang terjadi? Bapaknya nemo menginstruksikan untuk berenang kebawah. Nemo pun demikian mengintruksi ikan2 yang lain untuk berenang kebawah (dasar laut). Dan ini berhasil, katrol kapal nelayan itu patah karna ada tarikan yang sangat kuat dari ikan2. Akhirnya ikan2 itu berhasil melepaskan diri. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Nemo yang tadi berusaha keras menginstruksi jatuh terkapar didasar laut tertimpa oleh ikan2 yang lain. Ikan2 tadi tak ada satupun yang menolong nemo. Hanya ada satu saja yaitu bapaknya. Jadi apa yang bisa di ambil dari kisah ini. Kita sebagai pemimpin udah capek2 memberikan arahan dan ketika kita sedang jatuh tak ada yang peduli. Mereka bersenang2 dengan kejayaan pribadinya. Yang tetap peduli hanyalah keluarga kita saja pada akhirnya, tiada yang lain. Jadi selama keluarga masih ada, masi...

Sigro Milir

  Sigro milir sang gethek sinonggo bajol. Kawan dasa kang njageni. Ing ngarso miwah ing pungkur. Tanapi ing kanan kering. Sang gethek lampahnyo alon. Salah satu tembang macapat megatruh berjudul "Sigro Milir Sang Gethek Sinonggo Bajol". Tembang yang mengisahkan tentang Jaka Tingkir dan sebuah kekuasaan. Menariknya, kisah dalam cerita tersebut, hampir mirip dengan sejarah lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan. Benar kata Cak Nun, bahwa isinya sejarah hanyalah berupa pengulangan-pengulangan (baca: masa sekarang-masa depan-masa lampau) dari masa lampau. Yang baru hanyalah pemerannya saja. 

Menerapkan Budaya Sekulerisasi Dalam Kehidupan Beragama

  Sejarah kelam di Benua Eropa telah menghantarkan masyarakatnya kepada traumatis yang begitu mendalam. Hingga pada akhirnya tibalah sebuah era, dimana pintu-pintu kebebasan mulai sedikit terbuka. Padahal telah kurang dari 800 tahun telah terkunci rapat-rapat didalamnya berserta para penguasa gereja yang adikuasa. Saat-saat itulah yang disebut dengan Renaissance . Begitu pula dalam konteks kehidupan beragama, urusan agama biarlah diurus oleh para ahli agama dan urusan kenegaraan biarlah di urus oleh para ahli kenegaraan. Maka dari itu tercipta sebuah harmoni yang dapat dirasakan bersama, asal tidak saling menegasikan satu dengan yang lainnya. Sementara pada zaman sekarang, sekularisasi telah menjadi problem yang aktual, serta mempunyai hubungan yang erat dalam kehidupan beragama, khususnya umat Islam. Dalam dunia Barat, sebagaimana yang diucapkan oleh Berger dan Smith ataupun para ahli pikir lainnya, bahwa sekularisasi merupakan suatu fenomena universal yang tidak dapat dielakk...

Catatan Kecil (KKIUJ3: 46-47) Part II

Diambil dari: Pinterest Bismillahirrahmanirrahim.. Dawuhnya Imam al-Ghazali, dicontohkan ketika musim kemarau yang panas sekali, ada rumah yang sejuk (adem). Sementara ada rumah lain akan tetapi tidak mencukupi untuk berlindung dari panasnya sinarnya matahari. Dalam hal ini kata Imam al-Ghazali hanya ada dua pertanyaan yaitu: Apakah menolong mereka dengan cara memasukkan semuanya kerumah kita yang dingin atau membiarkan mereka kepanasan yang penting kita selamat dari panasnya sinar matahari ? Dalam peristiwa ini merupakan suatu hal membingungkan. Jika menolong mereka, akan tetapi rumah kita yang sejuk itu tidak mampu menampung semua orang yang kepanasan. Dan jika tidak menolong dan hanya mementingkan diri kita sendiri yang penting kita selamat, maka ya tidak enak di hatinya. Jadi disini seolah-olah serba salah hanya kerena perkara dunia saja yakni panasnya sinar matahari di kala musim kemarau yang sangat panas. Jadi maksudnya, jika hanya perkara panasnya matahari saja kita mau me...

Hikayat kemuliaan Bulan Rajab

Diambil dari: Pinterest [Pada zaman Nabi Isa AS] Dalam Risalah al-Istiqomah menceritakan pada suatu ketika Nabi Isa ‘Alaihi Salam berjalan-jalan ke Gunung yang menjorong . Nabi Isa ‘Alaihi Salam meminta kepada Allah Ta’ala agar Gunung tersebut dapat berbicara. Oh tentu saja Gunung itu bisa bicara, ya Rukhallah (Nabi Isa ‘ Alaihi Salam ). Menopo tah ingkang panjenengan kersaaken, ya Nabiyallah ? Nabi Isa Jawab: Aku kepingin ngerti ceritamu! . Nuli Gunung matur bilih wonten ngelebet Gunung wonten tiyangipun Jaler. Nabi Isa memerintah supaya orang tersebut dikeluarkan dari Gunung. Oke! Gunung itu langsung terbelah dan keluarlah orang laki-laki tua bagus rupane dan berkata: Ya Rasulullah Nabi Isa, saya itu kaumnya Nabi Musa ‘Alaihi Salam, saya meminta kepada Allah Ta’ala untuk diberikan umur panjang supaya bisa manggihi zamannya Nabi Muhammad SAW dan jadi umatnya. Saya ada didalam Gunung itu dan beribadah selama enam ratus tahun. Nabi Isa ‘Alaihi Salam mendengar cerita nya, ...

Catatan kecil (KKSTJA: 55-56) Part I

Diambil dari: Pinterest Bismillahirrahmanirrahim..  Dawuhnya mbahyai Ihsan Jampes [1] , semua orang itu bisa makan pagi dan bisa makan sore. Jadi secara umum, Gusti Allah telah menjamin urusan makan untuk seluruh makhluknya. Jika di Utopia dikatakan kok mengalami kelaparan? itu karena azhabnya Gusti Allah. Padahal dulu disana memiliki tanah yang sangat subur. Karena disana tidak ada yang taat lagi, maka Gusti Allah menurunkan azhab tersebut dan akan kembali seperti semula jika Gusti Allah telah mencabut azhabnya. Katanya mbahyai Ihsan, semua itu telah terbukti selama 30 tahun, 40 tahun, atau bahkan 50 tahun semua makhluknya bisa makan pagi dan sore. Dan orang yang kelaparan itu adalah orang yang anyih-anyih [2] terhadap makanan, seperti hanya ada tempe tapi ingin ayam dan seterusnya. Jika ingin menuju makrifat kepada Gusti Allah, maka bertawakkallah. Dalam kitab Taurat juga dikatakan bahwa Malngunun min tsiqatuhu insanun mistluhu , maksudnya adalah dilaknat oleh Gusti Allah a...

Etika Stoicism: Praktik Menjadi Generasi Muslim Millennial Anti Galau

Diambil dari: Pinterest Stoicism, salah satu aliran fisafat besar pasca Aristoteles. Founder aliran ini adalah Zenon dari Kition sekitar tahun 300 SM. Nama aliran ini—Stoa—diambil dari nama tempat biasa filsuf mengadakan kajian keilmuan. Asal katanya yaitu stoa poikile yang berarti balai bertiang warna-warni. Ajaran dari aliran ini sangatlah relate dengan kehidupan sehari-hari apabila kita telaah lebih dalam. Dikatakan bahwa aliran ini dianggap sebagai mind hack untuk zaman modern. Tidak heran dikatakan demikian karena di dalamnya penuh dengan tips dan trik untuk mengatasi kegalauan yang sering terjadi khususnya pada generasi millennial. Bahkan topik-topik yang disuguhkan filsafat ini juga relevan dengan ajaran Islam. Prinsip dasar etika Stoa adalah penyesuain diri terhadap hukum alam atau takdir. Hal ini mengarah pada ajaran untuk mencintai takdir, hal ini mengajarkan kita untuk ikhlas dan Ridho kepada Allah. Kaum stoic percaya bahwa di dunia ini ada hal yang bisa kita kendalikan dan ...

Muhasabah: Mengevaluasi Diri Sendiri

Di ambil dari: Pinterest Sering kali kita mendengar kata ini, bahkan pasti juga pernah atau malah sering membicarakannya kepada sahabat karib atapun diam-diam ngobrol dengan hatinya sendiri. Meski tidak menyebut kata muhasabah, akan tetapi intinya adalah muhasabah diri. Muhasabah adalah salah satu cara untuk memperbaiki hati, melatih, menyucikan dan membersihkannya. Dalam tulisan kali ini penulis hanya ingin merajut kata demi kata berdasarkaan keseharian dan yang semoga dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Dalam diri seseoarang pasti memiliki kepribadian masing-masing dan berbeda antara individu satu dengan individu yang lainnya. Dalam dirinya pun memiliki pribadi yang tidak sama dari masa ke masa, seperti masa kecil, dewasa dan tua. Bagi individu yang bisa dikatakan telah mencapai akil baligh mereka berati telah berstatus sebagai mukallaf. Mukallaf adalah orang Islam yang terbebani hukum-hukum syara’. Dewasanya perindividu tidaklah sama satu dengan lainnya. Dewasa disini bukan tentang ...

Eksistensi Mendahului Esensi Katanya Sartre

Diambil dari: Pinterest Dewasa ini, definisi eksistensialisme telah banyak diterima oleh publik bahwa eksistensialisme merupakan acuan filosofis yang mengutamakan eksistensi diatas esensi. [1] Dalam pengertian ini, mengutamakan eksistensi diriku (aku) bukan untuk menjelaskan atas   diriku (aku) sebagai esensi dari diriku (aku), melainkan sebagai subyek yang berkesadaran atas diriku (aku). Dari sini pula, eksistensialisme mendukung kepastian akhir, bahwa   keutamaan eksistensiku sebagi penanda atas kesadaran diriku beserta obyek yang aku ketahui. Eksistensiku sebagai makhluk yang berkesadaran terhadap segala upaya untuk memaknai diriku ke esensi yang dikemukakan Plato ke mental Cartesian, ke pembawa jiwa budayaku yang dikemukakan Hegel, kemekanisme neurologis ilmiah, ataupun ketaraf jaminan sosialku. Perhatian filsafat eksistensialisme pun juga sempit, hanya berkutat pada eksistensi manusia, tidak memiliki filsafat alam, ilmu pengetahuan, ataupun tentang ilmu-ilmu sejarah....