Langsung ke konten utama

Belajar Dari Ahok dan Mahfud MD

 Pelajaran 1:

Ada satu pelajaran yang berharga dari Ahok. Ia bercerita tentang kisah nemo dan bapaknya. Suatu ketika nemo dan ikan2 yang lain terjaring oleh nelayan. Lalu apa yang terjadi? Bapaknya nemo menginstruksikan untuk berenang kebawah. Nemo pun demikian mengintruksi ikan2 yang lain untuk berenang kebawah (dasar laut). Dan ini berhasil, katrol kapal nelayan itu patah karna ada tarikan yang sangat kuat dari ikan2. Akhirnya ikan2 itu berhasil melepaskan diri. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Nemo yang tadi berusaha keras menginstruksi jatuh terkapar didasar laut tertimpa oleh ikan2 yang lain. Ikan2 tadi tak ada satupun yang menolong nemo. Hanya ada satu saja yaitu bapaknya. Jadi apa yang bisa di ambil dari kisah ini. Kita sebagai pemimpin udah capek2 memberikan arahan dan ketika kita sedang jatuh tak ada yang peduli. Mereka bersenang2 dengan kejayaan pribadinya. Yang tetap peduli hanyalah keluarga kita saja pada akhirnya, tiada yang lain. Jadi selama keluarga masih ada, masih utuh atau tinggal bapak atau ibu saja. Berbaktilah kepada mereka. Jangan pernah menyia-nyiakannya. Terimakasih.

Pelajaran 2:
Ada satu pelajaran lagi yang juga tak kalah penting, yaitu pelajaran dari bapaknya Mahfud MD. Suatu ketika, Bapaknya Mahfud, mendongeng kepada Mahfud kecil tentang Nabi Sulaiman As. Nabi sulaiman di beri pilihan oleh Allah SWT yaitu, "Sulaiman jika Aku beri pilihan, kamu pilih yang mana: kekayaan, istri yang cantik atau Ilmu? Nabi Sulaiman As. kemudian memilih, Ya Allah saya memilih Ilmu saja. Lalu kemudian apa yang terjadi pada kehidupan Nabi Sulaiman berikutnya? Nabi Sulaiman As. menjadi Raja yang sangat kaya dan kekuasaannya dimana-mana berkat ilmu yang dimilikinya dan Nabi Sulaiman juga memiliki Istri yang sangat cantik pada zamannya yaitu ratu balqis, yang karena itu berkat ilmunya juga. Jadi dari sini kata Bapaknya Mahfud, "kamu harus cari ilmu yang sebanyak-banyaknya jangan pikirkan yang lain-lain dulu". 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Kisah Kita

  _ Mungkin hari itu menjadi hari yang lebih indah ketimbang merekahnya mawar menyambut pagi, lebih indah ketimbang lautan saat fajar, dan lebih indah ketimbang langit yang meredup saat senja tiba. Hari itu pula yang akan mengawali kisah panjang kita yang akan ada banyak cerita-cerita yang akan kita tuliskan dilembaran-lembaran kosong; diceritakan pada alam semesta; dan melangitnya doa-doa disepanjang malam. Keyakinan ini menjadi modal utama yang kita pegang demi mengawali cerita ini sampai akhir nanti. _ by: M.H & K.N

Teman Sejati

Pernah suatu ketika saat menyusuri jalanan kota. Batinku bercengkrama dalam suasana keramaian kendara. Terlintas dalam benakku sebab aku mulai menyukai aktifitas baruku. Ya, membaca dan buku adalah kegemaran baruku. Aku berpuitik dalam hati, " Temanku adalah buku; pacarku adalah bacaan; istriku adalah ilmu; dan anak-anakku adalah tulisan-tulisanku". Begitulah kira-kira selarik puitik yang muncul kala itu. Krian, 15 Maret 2022.

Hidup

Hidup ini terlalu singkat. Sesingkat obrolan kita di waktu petang kala itu. Namun, kesingkatan ini telah memberi makna. Bahwa, hidup adalah tentang ingatan-ingatan yang menggenangi sanubari. Ingatan yang tak mudah lekang dibawah teriknya cahaya matahari. Kata orang bijak, jika kalian menyibukkan dengan hal-hal baik. Hari itu yang sebenarnya 24 jam, berganti dengan waktu yang tak selama meminum secangkir kopi di pagi hari yang indah besari. Krian, 8 Maret 2022.