Langsung ke konten utama

Postingan

Khayalku

Ada banyak sekali orang berlalu lalang. Diantara jengkal sejengkal mata memandang. Aku tak tahu tujuan mereka. Dari satu insan kepada insan liyan. Nyaris saja tak pernah sepi jalan tak berlubang ini. Di pakai hilir mudik orang yang berkepentingan. Sedang aku menatap hampa disaat gundah gulana. Merasa sepi berdiri diatas lantai dua. Oh rembulan.. Kelembutan sinarmu menerangi batinku Mencerahkan kabut gundahku. Menyibakkan lamunan bayang-bayang khayalku. Krian, 5 Maret 2022.

Belajar Dari Ahok dan Mahfud MD

 Pelajaran 1: Ada satu pelajaran yang berharga dari Ahok. Ia bercerita tentang kisah nemo dan bapaknya. Suatu ketika nemo dan ikan2 yang lain terjaring oleh nelayan. Lalu apa yang terjadi? Bapaknya nemo menginstruksikan untuk berenang kebawah. Nemo pun demikian mengintruksi ikan2 yang lain untuk berenang kebawah (dasar laut). Dan ini berhasil, katrol kapal nelayan itu patah karna ada tarikan yang sangat kuat dari ikan2. Akhirnya ikan2 itu berhasil melepaskan diri. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Nemo yang tadi berusaha keras menginstruksi jatuh terkapar didasar laut tertimpa oleh ikan2 yang lain. Ikan2 tadi tak ada satupun yang menolong nemo. Hanya ada satu saja yaitu bapaknya. Jadi apa yang bisa di ambil dari kisah ini. Kita sebagai pemimpin udah capek2 memberikan arahan dan ketika kita sedang jatuh tak ada yang peduli. Mereka bersenang2 dengan kejayaan pribadinya. Yang tetap peduli hanyalah keluarga kita saja pada akhirnya, tiada yang lain. Jadi selama keluarga masih ada, masi...

Sigro Milir

  Sigro milir sang gethek sinonggo bajol. Kawan dasa kang njageni. Ing ngarso miwah ing pungkur. Tanapi ing kanan kering. Sang gethek lampahnyo alon. Salah satu tembang macapat megatruh berjudul "Sigro Milir Sang Gethek Sinonggo Bajol". Tembang yang mengisahkan tentang Jaka Tingkir dan sebuah kekuasaan. Menariknya, kisah dalam cerita tersebut, hampir mirip dengan sejarah lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan. Benar kata Cak Nun, bahwa isinya sejarah hanyalah berupa pengulangan-pengulangan (baca: masa sekarang-masa depan-masa lampau) dari masa lampau. Yang baru hanyalah pemerannya saja. 

Menerapkan Budaya Sekulerisasi Dalam Kehidupan Beragama

  Sejarah kelam di Benua Eropa telah menghantarkan masyarakatnya kepada traumatis yang begitu mendalam. Hingga pada akhirnya tibalah sebuah era, dimana pintu-pintu kebebasan mulai sedikit terbuka. Padahal telah kurang dari 800 tahun telah terkunci rapat-rapat didalamnya berserta para penguasa gereja yang adikuasa. Saat-saat itulah yang disebut dengan Renaissance . Begitu pula dalam konteks kehidupan beragama, urusan agama biarlah diurus oleh para ahli agama dan urusan kenegaraan biarlah di urus oleh para ahli kenegaraan. Maka dari itu tercipta sebuah harmoni yang dapat dirasakan bersama, asal tidak saling menegasikan satu dengan yang lainnya. Sementara pada zaman sekarang, sekularisasi telah menjadi problem yang aktual, serta mempunyai hubungan yang erat dalam kehidupan beragama, khususnya umat Islam. Dalam dunia Barat, sebagaimana yang diucapkan oleh Berger dan Smith ataupun para ahli pikir lainnya, bahwa sekularisasi merupakan suatu fenomena universal yang tidak dapat dielakk...

Catatan Kecil (KKIUJ3: 46-47) Part II

Diambil dari: Pinterest Bismillahirrahmanirrahim.. Dawuhnya Imam al-Ghazali, dicontohkan ketika musim kemarau yang panas sekali, ada rumah yang sejuk (adem). Sementara ada rumah lain akan tetapi tidak mencukupi untuk berlindung dari panasnya sinarnya matahari. Dalam hal ini kata Imam al-Ghazali hanya ada dua pertanyaan yaitu: Apakah menolong mereka dengan cara memasukkan semuanya kerumah kita yang dingin atau membiarkan mereka kepanasan yang penting kita selamat dari panasnya sinar matahari ? Dalam peristiwa ini merupakan suatu hal membingungkan. Jika menolong mereka, akan tetapi rumah kita yang sejuk itu tidak mampu menampung semua orang yang kepanasan. Dan jika tidak menolong dan hanya mementingkan diri kita sendiri yang penting kita selamat, maka ya tidak enak di hatinya. Jadi disini seolah-olah serba salah hanya kerena perkara dunia saja yakni panasnya sinar matahari di kala musim kemarau yang sangat panas. Jadi maksudnya, jika hanya perkara panasnya matahari saja kita mau me...

Hikayat kemuliaan Bulan Rajab

Diambil dari: Pinterest [Pada zaman Nabi Isa AS] Dalam Risalah al-Istiqomah menceritakan pada suatu ketika Nabi Isa ‘Alaihi Salam berjalan-jalan ke Gunung yang menjorong . Nabi Isa ‘Alaihi Salam meminta kepada Allah Ta’ala agar Gunung tersebut dapat berbicara. Oh tentu saja Gunung itu bisa bicara, ya Rukhallah (Nabi Isa ‘ Alaihi Salam ). Menopo tah ingkang panjenengan kersaaken, ya Nabiyallah ? Nabi Isa Jawab: Aku kepingin ngerti ceritamu! . Nuli Gunung matur bilih wonten ngelebet Gunung wonten tiyangipun Jaler. Nabi Isa memerintah supaya orang tersebut dikeluarkan dari Gunung. Oke! Gunung itu langsung terbelah dan keluarlah orang laki-laki tua bagus rupane dan berkata: Ya Rasulullah Nabi Isa, saya itu kaumnya Nabi Musa ‘Alaihi Salam, saya meminta kepada Allah Ta’ala untuk diberikan umur panjang supaya bisa manggihi zamannya Nabi Muhammad SAW dan jadi umatnya. Saya ada didalam Gunung itu dan beribadah selama enam ratus tahun. Nabi Isa ‘Alaihi Salam mendengar cerita nya, ...

Catatan kecil (KKSTJA: 55-56) Part I

Diambil dari: Pinterest Bismillahirrahmanirrahim..  Dawuhnya mbahyai Ihsan Jampes [1] , semua orang itu bisa makan pagi dan bisa makan sore. Jadi secara umum, Gusti Allah telah menjamin urusan makan untuk seluruh makhluknya. Jika di Utopia dikatakan kok mengalami kelaparan? itu karena azhabnya Gusti Allah. Padahal dulu disana memiliki tanah yang sangat subur. Karena disana tidak ada yang taat lagi, maka Gusti Allah menurunkan azhab tersebut dan akan kembali seperti semula jika Gusti Allah telah mencabut azhabnya. Katanya mbahyai Ihsan, semua itu telah terbukti selama 30 tahun, 40 tahun, atau bahkan 50 tahun semua makhluknya bisa makan pagi dan sore. Dan orang yang kelaparan itu adalah orang yang anyih-anyih [2] terhadap makanan, seperti hanya ada tempe tapi ingin ayam dan seterusnya. Jika ingin menuju makrifat kepada Gusti Allah, maka bertawakkallah. Dalam kitab Taurat juga dikatakan bahwa Malngunun min tsiqatuhu insanun mistluhu , maksudnya adalah dilaknat oleh Gusti Allah a...