Langsung ke konten utama

Teori Dramaturgi

Di ambil dari: Pinterest

Hanya sekedar mengingat pelajaran yang telah lalu. Sebuah teori yang diperkenalkan oleh Erving Goffman yang merupakan tokoh Sosiolog dari Kanada. Teori ini tak lepas dari kehidupan sosial kemasyarakatan yang menurutnya adalah sebuah panggung drama atau teater dalam interaksi satu dengan yang lainnya. Jadi menurutnya ada peran-peran atau aktor yang sedang memainkan peran mereka.

Teori dramaturgi sebenarnya adalah dampak dari konflik sosial. Akan tetapi teori ini lebih kepada aspek interaksi tatap muka. Karena ciri khas manusia adalah komunikasi dan saling bertukar simbol, mankanya ada sebuah drama dibaliknya. Dalam teori ini ada istilah yang namanya front stage dan back stage. Front stage merupakan tempat dimana sebuah drama dilangsungkan atau disebut sebagai panggung depan. Dan back stage merupakan tempat dimana seseorang mempersiapkan apa yang harus ditampilkan saat akan tampil di panggung depan.

Dalam front stage masih dibagi menjadi dua yaitu personal front dan settings. Dalam personal front meliputi bahasa verbal dan non verbal atau bahas tubuh. Dan untuk settings meliputi properti yang harus ada atau yang harus dikenakan saat tampil nanti. Jika guru maka akan tampil dengan mengenakan pakaian pada umumnya dan jika dokter maka juga akan tampil dalam kostum dokter beserta alat-alat teknis nya.

Namu teori ini hanya mempelajari lingkup skala yang kecil seperti yang ada dalam acara TV Indonesia yakni OVJ, Opera Van Java. Oleh karena itu teori ini besifat social establishment yang tidak memperhatikan adanya berbagai lembaga lain. Sehingga dramaturgi ini hanya mempelajari tentang sebuah drama yang berlangsung pada saat itu juga.

Dalam pendekatan dramaturgi ini adalah ketika seseorang berinteraksi bawa ia ingin mengelola pesan yang diharapkan akan tumbuh pada orang lain atau lawan bicaranya. Jadi dalam hal ini seseorang berperan sebagai aktor dan perform yang menggunakan simbol-simbol yang saling dimengerti satu sama lain yang berada pada suatu adegan yakni dalam konteks sosio-kultural.

Dari uraian-uraian diatas nampaklah sebuah teori yang hanya mempelajari tentang apa yang ditampilkan. Karena Erving Goffman memandang bahwa hidup ini seperti dalam panggung teater. Senada dengan perkataan-perkataan Gusdur yang bersandar pada Al-Qur’an bahwa dunia ini termasuk kekuasaan hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Mankanya Gus Dur sering mengucapkan begitu saja kok repot, pada kalimat terakhir pada jawabannya ketika ditanyai sebuah persoalan.

Akan tetapi jika dipikir-pikir dunia ini ya serius ya gurau. Namun ada sisi-sisinya masing-masing tidak bisa di pukul rata, Al-Qur’an misalnya dan masalah-masalah serius yang ada didalamnya. Dalam dunia ini hduplah yang sedang-sedang saja, seperti kata Roma Irama. Jangn fanatik sampai-sampai intoleransi dan jangan sampai terlalu longgar sampai-sampai menerima apa saja.

 

Wallahu a’lam bishawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Kisah Kita

  _ Mungkin hari itu menjadi hari yang lebih indah ketimbang merekahnya mawar menyambut pagi, lebih indah ketimbang lautan saat fajar, dan lebih indah ketimbang langit yang meredup saat senja tiba. Hari itu pula yang akan mengawali kisah panjang kita yang akan ada banyak cerita-cerita yang akan kita tuliskan dilembaran-lembaran kosong; diceritakan pada alam semesta; dan melangitnya doa-doa disepanjang malam. Keyakinan ini menjadi modal utama yang kita pegang demi mengawali cerita ini sampai akhir nanti. _ by: M.H & K.N

Teman Sejati

Pernah suatu ketika saat menyusuri jalanan kota. Batinku bercengkrama dalam suasana keramaian kendara. Terlintas dalam benakku sebab aku mulai menyukai aktifitas baruku. Ya, membaca dan buku adalah kegemaran baruku. Aku berpuitik dalam hati, " Temanku adalah buku; pacarku adalah bacaan; istriku adalah ilmu; dan anak-anakku adalah tulisan-tulisanku". Begitulah kira-kira selarik puitik yang muncul kala itu. Krian, 15 Maret 2022.

Hidup

Hidup ini terlalu singkat. Sesingkat obrolan kita di waktu petang kala itu. Namun, kesingkatan ini telah memberi makna. Bahwa, hidup adalah tentang ingatan-ingatan yang menggenangi sanubari. Ingatan yang tak mudah lekang dibawah teriknya cahaya matahari. Kata orang bijak, jika kalian menyibukkan dengan hal-hal baik. Hari itu yang sebenarnya 24 jam, berganti dengan waktu yang tak selama meminum secangkir kopi di pagi hari yang indah besari. Krian, 8 Maret 2022.